GenPI.co Jateng - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta orang tua agar lebih selektif dalam memilih satuan pendidikan keagamaan nonformal bagi anak-anaknya, seperti rumah tahfiz.
Munculnya rumah tahfiz si masyarakat memang merupakan pertanda bagus banyak yang ingin melestarikan Alquran.
Orang tua kemudian tertarik dan ingin memasukkan anak-anaknya ke tempat ini.
Akan tetapi, Wagub berpesan agar orang tua lebih cermat memilih rumah tahfiz.
Dalam hal ini, apakah tempat yang dipilih memiliki basis keagamaan yang kuat.
“Kita sebagai orang tua harus benar-benar memilah dan memilih pondok-pondok pesantren, yang berbasis keagamaan yang kuat,” kata Gus Yasin, seperti dikutip jatengprov.go.id, Jumat (4/3).
Menurut dia, sejumlah ulama di Jawa Tengah sempat memberi masukan kepada pemerintah provinsi (pemprov) untuk memberi perhatian khusus pada lembaga pendidikan agama Islam nonformal ini.
Hal ini dimaksudkan agar lembaga seperti ini tidak dimasuki paham yang bisa menimbulkan perpecahan.
“Artinya itu, benar-benar ulama ini ingin menertibkan. Jangan sampai ada paham-paham yang tidak kuat, atau mungkin membuat perpecahan di Indonesia,” imbuh Gus Yasin.
Gus Yasin pun memberikan tips kepada orang tua agar cermat memilih pendidikan berbasis agama.
Pertama adalah mengecek izin resmi lembaga pendidikan keagamaan tersebut.
Kedua, memeriksa siapa guru-guru yang mengajarkan pendidikan keagamaan.
“Kita harus benar-benar selektif, untuk menentukan bagaimana pendidikan (agama) anak-anak kita,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News