GenPI.co Jateng - Mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang atau Unnes berhasil merancang alat pemantau longsor.
Alat ini dinamai LSDR atau singkatan dari Landslide Data Recorder.
LSDR kini sudah terpasang di Desa Tempuran, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, sejak pekan lalu.
Havid menceritakan ide pembuatan alat itu terinspirasi dari satelit LORA.
LSDR mampu mengirimkan data dari daerah terpencil yang tidak memiliki jaringan internet.
“Kami mengadopsi cara kerjanya untuk diterapkan pada medan terestrial,” kata dia, dikutip Unnes.ac.id, Rabu (2/3).
Alat ini akan melaporkan secara berkala mengenai data kemiringan tanah, pergerakan tanah, kejenuhan tanah, intensitas hujan, suhu dan kelembapan udara.
Data kemudian diolah dengan akurat dan menjadi acuan untuk memprediksi apakah bakal terjadi longsor atau tidak pada suatu kawasan yang dipantau.
“Masyarakat yang berpotensi terdampak bisa menyelamatkan diri,” sambung dia.
Saat ini, data pemantauan itu tersaji dalam aplikasi berbasis web.
Data ini bisa diinterpretasikan oleh instansi terkait untuk menentukan langkah tepat dalam mitigasi bencana.
Rektor Unnes, Fathur Rokhman, mengapresiasi karya inovasi mahasiswanya itu.
Hal ini merupakan karya yang penting pemantauan daerah rawan longsor dan upaya mitigasi.
“Mahasiswa Unnes berhasil membuat alat pemantau tanah longsor,” ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News