GenPI.co Jateng - Realisasi penyaluran pupuk subsidi di Kabupaten Grobogan kurang optimal.
Padahal alokasi pupuk bersubsidi di wilayah ini terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani.
“Jangan sampai terdengar lagi informasi bahwa pupuk langka. Padahal secara faktual di lapangan, pasokan pupuk tersedia, tetapi ada masalah pendistribusian di tingkat distributor dan kios pupuk lengkap (KPL) atau pengecer,” kata Bupati Grobogan, Sri Sumarni, dikutip jatengprov.go.id, Kamis (2/12).
Pemkab mencatat untuk jenis pupuk NPK (tersisa 10.518 ton) dan ZA (tersisa 6.476 ton) per November ini.
Bupati menyebut persoalan ada pada pendistribusian pupuk subsidi di tingkat distributor dan KPL.
Persoalan lainnya adalah pemakaian Kartu Tani. Dalam hal ini, Dinas Pertanian diminta menggerakkan para penyuluh terkait sosialisasi penggunaan Kartu Tani supaya dimanfaatkan oleh para petani, salah satunya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.
Pihaknya juga meminta perbankan mengatasi kendala teknis aplikasi, sinyal, dan mesin EDC dalam proses penebusan pupuk menggunakan Kartu Tani.
“Dengan upaya ini diharapkan dapat menurunkan gejolak masyarakat dalam penebusan pupuk sehingga produktivitas petani tidak terganggu,” imbuh dia.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Grobogan, Sunanto, menambahkan kebutuhan pupuk subsidi tercukupi hingga akhir tahun ini.
Dinas Pertanian menyebut data hingga akhir Oktober, untuk pupuk jenis urea baru terserap sebanyak 42.010 ton atau 76,82%, SP-36 terserap 1.436 ton (68,79%), ZA 16.923 (80,59%), NPK 30.455 ton (73,39%), POG 12.408 ton (75,27%), dan POC 389 liter (12,85%).
Sedangkan alokasi pupuk bersubsidi pada 2021 untuk pupuk jenis urea sebanyak 54.690 ton, SP-36 (2.088 ton), ZA (21.000 ton), NPK (41.497 ton), POG (16.485 ton), dan POC (2.250 liter). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News