Perbaiki Debit Mata Air, Pemkab Temanggung Tanam Pohon Konservasi

02 Desember 2021 19:00

GenPI.co Jateng - Pemerintah Kabupaten Temanggung berkomitmen untuk menanam pohon konservasi sekurangnya 500.000 pohon per tahun. 

Hal ini untuk memperlambat laju kerusakan lingkungan yang berdampak pada menyusutnya debit mata air di wilayah ini.

Gerakan konservasi tanam pohon ini dilakukan di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu.

BACA JUGA:  Vaksinasi Covid-19 Buruh di Temanggung Sisakan 2%

“Oleh karena itu, mulai tahun ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung akan menanam pohon konservasi sekurangnya ada 50.000 pohon. Dari Ansor akan ditanam 110.000 dari Pemuda Muhammadiyah 110.000. Kemudian dari relawan-relawan yang lain akan melakukan gerakan menanam,” kata Bupati Temanggung, HM Al Khadziq, dikutip jatengprov.go.id, Kamis (2/12).

Menurut dia, Temanggung merupakan daerah resapan air dengan curah hujan sangat tinggi. Akan tetapi, sebagian besar lahan yang ditanami pohon mulai berkurang. 

BACA JUGA:  BIN Jemput Bola Vaksinasi di Temanggung, 4.500 Dosis Disiapkan

Maka dari itu, pemerintah berupaya melakukan langkah penyelamatan dari kerusakan lingkungan.

Adapun penanaman pohon konservasi ini dilakukan di lahan-lahan yang tidak ditanami penduduk, khususnya di lereng-lereng, turus sungai, di sepanjang pinggiran sungai, di tanah-tanah tandus, tanah berbatu, tanah cadas, di jurang-jurang yang memang tidak ditanami oleh penduduk. 

BACA JUGA:  Syukuri Panen Raya Tembakau, Warga Temanggung Sedekah Bumi

Kebutuhan pohon konservasi ini sebanyak lebih dari 15 juta bibit pohon di seluruh Temanggung. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono mengatakan kurang lebih 13.000 hektare (ha) di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, Prahu masuk kategori kritis.

Penyebabnya adalah budi daya yang tidak ramah lingkungan. 

“Dampak dari kondisi 13.000 ha lahan kritis ini adalah sudah teridentifikasi banyak mata air yang mulai mati dan berkurang debitnya. Hal ini yang menjadi perhatian kami, supaya mata air bisa kembali muncul seperti semula termasuk debitnya. Jadi semakin tahun itu semakin banyak permintaan bantuan air bersih ke desa-desa,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG