GenPI.co Jateng - Wajah Mbah Sanan, warga Kampung Renteng Desa Sumber Wuluh, Candipuro, Lumajang, semringah saat berjumpa dengan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, di halaman Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Senin (28/2).
Kakek berusia 80 tahun itu merupakan salah satu korban erupsi Gunung Semeru yang terjadi akhir tahun lalu.
Mbah Sanan ikut bersama rombongan sukarelawan dari Satuan Emergency Relawan Indonesia (SERI) Cabang Kabupaten Semarang.
Dia sengaja ikut dan berniat menemui Bupati Semarang di rumah dinasnya.
“Matur nuwun kula diparingi (terima kasih saya diberi) bantuan,” kata dia kepada Bupati, seperti dikutip semarangkab.go.id, Selasa (1/3).
Mbah Sanan bahkan membawa oleh-oleh untuk Bupati berupa hasil kebunnya, yakni setandan buah pisang dan sekarung buah salak.
Mbah Sanan ditemani ketua RT setempat, Subaeri.
Koordinator Lapangan SERI di Lumajang, Ardian Kurniawan Santosa, menjelaskan Mbah Sanan merupakan salah seorang penerima bantuan rumah darurat dari SERI.
Rumah berukuran 5×6 meter persegi itu dibuat untuk menggantikan 2 tempat tinggal Mbah Sanan yang lenyap diterjang banjir lahar saat erupsi Gunung Semeru.
“Total ada 8 selter dan 1 musala yang kami bangun. Dana berasal dari donasi teman-teman komunitas, Bupati Semarang dan warga Kecamatan Getasan,” papar dia.
SERI juga membagikan lebih dari 1.000 paket sembako kepada para korban.
Total dana yang disalurkan mencapai lebih dari Rp 200 juta.
Sementara itu, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan partisipasi anggota SERI Getasan itu.
“Semoga semakin kompak dan guyub rukun untuk melaksanakan tugas kemanusiaan,” ujarnya.
Bupati menambahkan Pemkab Semarang bersama instansi terkait, ormas dan komunitas lainnya juga telah memberikan bantuan ke Lumajang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News