Tangani Kasus HIV/AIDS, Ini Langkah Pemprov Jateng

02 Desember 2021 11:00

GenPI.co Jateng - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun terus mengedukasi masyarakat terkait penyakit ini. Selain itu, edukasi ini penting agar stigma negatif soal HIV/AIDS bisa hilang. 

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Irma Makiah, mengatakan penanganan HIV/AIDS sempat terkendala pandemi Covid-19. 

“Kami dorong kabupaten dan kota mencapai standar pelayanan minimum. Kemudian reagen sempat tertunda karena impor, sekarang sudah tersedia kembali. Oleh karenanya kami dorong untuk menjalankan layanan mobile Voluntary Counselling and Testing (VCT), lakukan pencarian kasus, kami supervisi dan mentoring secara rutin,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Kamis (2/12). 

BACA JUGA:  Percepat Vaksinasi, Polda Jateng Siapkan 49.700 Dosis per Hari

Irma menjelaskan jumlah layanan tes HIV/ AIDS sebanyak 1.043 yang tersebar di ratusan layanan kesehatan. 

Ini mulai dari 325 Puskesmas, 90 rumah sakit, dan 4 balai kesehatan. 

BACA JUGA:  Taman Punden Tingkir, Petilasan Disulap Jadi Taman

Selain mendorong VCT, pihaknya menggandeng lembaga swadaya masyarakat untuk menjangkau kelompok berisiko. 

Hal ini lantaran masuk kelompok ini cukup sulit.

BACA JUGA:  Anak Korban Cerai Butuh Pendampingan, Ini Langkah Pemprov Jateng

Adapun mereka yang berisiko terinfeksi penyakit ini, adalah wanita pekerja seks (WPS), pengguna jarum suntik (narkoba suntik) atau penasun, lelaki suka lelaki (LSL), dan mereka yang pernah kontak dengan orang yang positif HIV/ AIDS.

Estimasi kasus HIV/AIDS di Jateng mencapai 52.677 orang.

Dari jumlah tersebut kasus terkonfirmasi sebanyak 35.238 orang dengan HIV/ AIDS (ODHA).

Sedangkan hingga triwulan III 2021 ada sebanyak 1.945 kasus HIV. Sementara kasus AIDS mencapai 522 kasus.

Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, menyebut semakin cepat pengidap ODHA ditemukan, maka akan lebih cepat pula pengobatan yang dilakukan. 

“Semua harus berkolaborasi, termasuk penderita dan keluarganya. Angka tadi banyak namun jangan kaget, karena kita berkewajiban mengungkap, mencari, dan menemukan agar bisa segera diobati,” papar dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Jateng, Taj Yasin Maimoen, membeberkan cukup sulit mengungkap kasus ini.

“Karena ada justifikasi dari masyarakat. Kalau terpapar HIV/AIDS langsung bicara ke dokter, karena semakin kita mengakui, kita bisa menyelamatkan keluarga,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG