GenPI.co Jateng - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran bantuan desa wisata senilai Rp 18,5 miliar pada tahun ini.
Anggaran sebanyak itu untuk mendanai sebanyak 131 desa wisata di Jawa Tengah.
“Di tahun ini kami sudah menganggarkan Rp 18,5 miliar untuk 131 desa wisata,” kata Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Provinsi Jateng, Riyadi Kurniawan, dikutip jatengprov.go.id, Minggu (27/2).
Riyadi menjelaskan bantuan desa wisata ini telah dianggarkan sejak 2020 lalu.
Saat itu, pihaknya menganggarkan Rp 18,5 miliar untuk 100 desa wisata.
Selanjutnya pada 2021 pihaknya kembali mengalokasikan anggaran Rp 32 miliar untuk 260 desa wisata.
Sedangkan tahun ini untuk desa wisata maju mendapatkan Rp 1 miliar, Rp 500 juta untuk desa berkembang, dan Rp 100 juta untuk desa wisata rintisan.
Pihaknya berharap dengan adanya bantuan dana tersebut, potensi desa diharapkan bisa digali dan menjadi sejumlah produk pariwisata.
Di sisi lain, jumlah desa wisata di Jateng juga terus meningkat.
Dari yang semula pada beberapa tahun lalu hanya sekitar 500 desa, sekarang naik menjadi 717 desa.
“Kami juga mengharapkan teman desa wisata melalui pembinaan dan pelatihan supaya mereka bisa berkolaborasi. Tidak berkompetisi secara bebas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengelola Desa Wisata Pandanrejo Kabupaten Purworejo, Albertus Desy Nugroho, menjelaskan pihaknya telah berupaya mengembangkan desanya agar memiliki keunikan dan nilai jual ke wisatawan.
“Kami punya kekhasan namanya kambing Kaligesing atau kambing etawa, yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah warganya. Hampir semua rumah memelihara kambing,” jelas Desy.
Selain itu, ada beberapa aktivitas masyarakat yang menjadi daya tarik wisata.
Seperti wisata edukasi, yakni satu perkampungan ada yang fokus untuk menata tanaman, belajar mengolah sampah, hingga membuat kerajinan tangan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News