GenPI.co Jateng - Kabupaten Demak memiliki 36 lumbung pangan masyarakat di tingkat desa. Lumbung ini akan diperluas ke seluruh desa di Demak.
Lumbung pangan masyarakat merupakan sarana fisik untuk menyimpan gabah atau beras sebagai sumber cadangan pangan.
Keberadaan penting untuk antisipasi saat terjadi bencana alam, bencana sosial hingga fluktuasi harga bahan pangan.
Lumbung pangan ini harus terus ditingkatkan cadangannya untuk menjamin seluruh warga tercukupi kebutuhannya.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Demak, M. Agus Nugroho, mengatakan lumbungan pangan juga mampu meningkatkan modal kelompok melalui pengembangan usaha ekonomi produktif bidang pangan.
"Ketersediaan lumbung pangan di Kabupaten Demak ini ada kurang lebih 36 lumbung pangan masyarakat,” kata dia, dikutip Demakkab.go.id, Selasa (22/2).
Dia berencana memperluas lumbung pangan masyarakat ini hingga ke des-desa di Kabupat Demak.
“Karena untuk pengendalian pangan lebih strategis tempatnya di desa,” sambung dia.
Saat ini Demak menjadi lumbung pangan ketiga Jawa Tengah dengan berbagai komoditas.
Pda 2021, misalnya produksi padi Demak mencapai 676.610 ton dengan produksi beras 410.208 ton.
“Kebutuhan masyarakat di Demak itu hanya kurang lebih 115.459 ton, sehingga surplus sebanyak 294,749 ton," ujar dia.
Sejumlah komoditas lain juga mencatatkan surplus seperti jagung, kacang hijau, daging, dan bawang merah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News