GenPI.co Jateng - Angka kemiskinan di Kabupaten Rembang masih sebesar 15,8%.
Sejumlah program pembangunan diusulkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang untuk mengurangi kemiskinan pada 2023.
“Kegiatan yang sekiranya kami jadikan prioritas. Nanti dari penilaian kami ini, langsung menusuk pada pengurangan kemiskinan,” kata Bupati Rembang, Abdul Hafidz, dikutip jatengprov.go.id.
Hal ini disampaikan bupati pada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023 tingkat kecamatan, di Kantor Kecamatan Rembang, Senin (21/2).
Menurut dia, saat ini angka kemiskinan di Kabupaten Rembang masih tergolong tinggi.
Selain pengurangan kemiskinan, bupati juga bakal mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Pada 2021, IPM Rembang naik 70,43% dibandingkan dengan 2020 sebesar 70,02%.
“Bagaimana cara meningkatkan IPM ini, ya pendidikan kami support, kesehatan kami support, lingkungan kami support. Jadi 2 hal ini yang menjadi konsen kami untuk membahas rencana pembangunan di 2023, yakni pengurangan kemiskinan dan IPM, di samping juga kami tidak boleh mengabaikan sektor yang lain,” papar dia.
Bupati menerangkan sektor lain yang tidak kalah penting adalah sektor pertanian.
Sektor ini menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar.
Selanjutnya adalah perdagangan, kelautan, dan pertambangan.
“Jasa perbengkelan yang akhir-akhir ini menyumbang PDRB besar, yakni 12%,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News