Giliran Gus Yasin Datangi Wadas, Warga Curhat Begini

21 Februari 2022 04:30

GenPI.co Jateng - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mendengarkan keluh kesah warga saat mengunjungi Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Sabtu (19/2).

“Saya pribadi menyampaikan prihatin, dengan adanya kejadian seperti kemarin. Alhamdulillah tadi saya lihat anak-anak sudah senang, sudah ceria. Masyarakatnya sudah mulai kembali aktivitasnya,” kata Gus Yasin, dikutip jatengprov.go.id, Minggu (20/2).

Menurut dia, akar masalah polemik di Wadas adalah komunikasi.

BACA JUGA:  Ini Harapan Warga Jika Wadas Jadi Lokasi Penambangan Batu Andesit

Jika komunikasi dibangun baik sejak awal serta segala informasi mengenai proyek Bendungan Bener transparan, maka tidak akan timbul masalah sebesar ini.

“Saya lihat tadi komunikasi yang salah, ayo perbaiki bersama. Minimal kalau ada masalah, rembugan harus jelas dari awal, saya sampaikan supaya tahu semua. Namanya jual beli, ya harus tahu harganya yang dibeli berapa, kelanjutannya gimana, harusnya kan gitu,” papar dia.

BACA JUGA:  Polda Jateng Kembali Datangi Desa Wadas, Duh Ada Apa Ya?

Sebelumnya, tokoh setempat, Gus Fuad, menyampaikan kronologi peristiwa dan penolakan sebagian warga terkait penambangan kuari di Wadas untuk Bendungan Bener.

Gus Fuad membeberkan tidak ada transparansi dan sosialisasi sejak awal dari pihak desa.

BACA JUGA:  Konflik di Wadas Tak Kunjung Rampung, Pemkab Purworejo Kemana?

Alhasil, warga mencari tahu sendiri kejelasan proyek tersebut.

“Warga resah, mau nanam juga tidak tenang. Akhirnya para sepuh mengirimkan surat ke kepala desa, tapi tidak ada balasan,” ungkap dia.

Gus Fuad turut mempertanyakan mengenai posisi Wadas yang dipakai sebagai penambangan.

Selain itu, appraisal pembebasan lahan yang dirasa tidak semestinya.

“Kenapa kok Wadas ini kok masuk dalam PSN (proyek strategis nasional) sementara tempatnya terpisah yang mau diambil materinya. Artinya bukan lokasi proyek. Kedua, appraisal ini diumumkan setelah kami menyetujui semua. Jadi bukan kesepakatan dulu harganya berapa baru kami setuju, itu bukan. Itu yang tidak berperikeadilan dirasa warga itu,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG