GenPI.co Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menambah Rusunawa Bakalankrapyak sebagai fasilitas isolasi terpusat atau isoter.
Kemudian, Pemkab Kudus memverifikasi ulang pasien yang menjalani isolasi mandiri atau isoman.
Bupati Kudus, Hartopo, meminta agar pasien yang menjalani isoman di rumah harus diverifikasi.
Apabila yang bersangkutan tidak terpisah dengan anggota keluarga yang negatif Covd-19, dia harus dipindahkan ke isoter.
Hal ini untuk mencegah virus tak menular ke anggota keluarga lainnya.
"Yang isoman akan kami verifikasi dulu. Kalau sudah sesuai ya nggak apa-apa. Kalau yang tidak sesuai langsung dipindahkan ke isoter," kata Hartopo, dikutip Kudusnews.com, Jumat (18/2).
Dia mengatakan pembukaan isoter Rusunawa Bakalankrapyak merupakan antisipasi jika terjadi lonjakan Covid-19.
Tempat isoter disiapkan untuk menampung pasien Covid-19 tanpa gejala alias OTG.
Fasilitas serupa juga dibangun di RS Mardi Rahayu, RS Aisyiyah, hingga ke desa-desa.
Bupati Kudus juga mendorong perusahaan memiliki isoter untuk menampung pegawai atau masyarakat setempat yang OTG atau bergejala ringan.
Rusunawa itu bisa menampung 170 pasien. Selain itu, teredia juga klinik untuk observasi pasien terkonfirmasi Covid-19 yang bergejala.
Di klinik tersebutlah akan dipastikan apakah yang bersangkutan dirujuk ke rumah sakit atau tetap di rusunawa.
Kami juga melengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan untuk kenyamanan pasien isoter," ujar Hartopo.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News