GenPI.co Jateng - Seorang pendamping PKH Kecamatan Alian, Kebumen diganjar sepeda motor dari Bupati setelah keberaniannya mengungkap dugaan pungutan liar atau pungli.
Kejadian itu bermula saat Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pendamping PKH di Pendopo Kabumian, Kamis (17/2).
Bupati menanyakan sejumlah selentingan yang diterimanya kepada para pendamping itu.
Salah satunya adalah dugaan pungli e-warong berupa penyetoran keuntungan beras Rp500 per kilogram yang dibagikan kepada Forkompompimcam Alian.
"Kalau Forkompincam berarti di situ ada Camat, Kapolsek dan Danramil. Benarkah itu dibagikan ke Forkompimcam? Tolong dari Alian jawab," tanya Bupati, dikutip Kebumenkab.go.id, Jumat (18/2).
Suasana tampak lengang sejenak. Namun, tiba-tiba seorang pendamping angkat bicara.
"Izin Pak Bupati terkait hal itu, tadi adanya potongan dari supplier yang katanya untuk Forkompimcam memang ada bapak," ujar pendamping PKH itu.
Kepada Bupati, dia menjelaskan potongan itu senilai Rp200 per kilogram.
Namun, dia lupa apakah komoditas yang disunat itu beras atau kentang.
"Terus yang motong siapa?" Arif kembali mencecar pertanyaan.
"Ada paguyubannya, Bapak," terangnya.
Namun, dia tidak tahu ke mana uang itu dibagikan.
Namun, informasi yang didengarnya uang itu untuk Forkompimcam.
Atas keberaniannya mengungkap dugaan pungli itu, Bupati Arif mengganjar pendamping PKH itu sebuah sepeda motor baru.
"Ok terima kasih. Pak Sekda tolong dicatat, kasihkan motor baru untuk dia," sambung Arif, disusul riuh tepuk tangan.
Arif sebetulnya sudah meminta konfirmasi kepada Forkompimcam Alian.
Mereka mengaku tidak menerima uang dari PKH itu.
“Jadi kemungkinan ada yang bawa nama untuk alasan diberikan ke forkompimcam," ujar Arif.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News