GenPI.co Jateng - Peringatan hari jadi ke-451 Banyumas diwarnai dengan prosesi palereman pusaka kebesaran lantaran tidak ada kirab demi mencegah kerumunan.
Biasanya, seusai dijamas, epat pusaka kebesaran ini dikirab keliling Kota Banyumas.
Namun, sudah dua tahun terakhir ini prosesi kirab ditiadakan menyusul terjadi pandemi Covid-19.
Sebagai gantinya, digelar proses palereman atau mengembalikan pusaka ke tempat aslinya disimpan.
Proses ini dipimpin langsung oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein.
Pusaka ini disimpan di Gedong Pusaka Komplek Pendopo Sipanji Purwokerto.
Dikutip dari Banyumaskab.go.id, Jumat (18/2), pusaka kebesaran banyumas ini terdiri atas tombak Kiai Genjring, keris Gajah Endra, keris Nalapraja, dan keris Sempana Bener.
Tak hanya itu, prosesi ini digelar tanpa penonton demi mencegah penularan Covid-19.
“Pperaga juga terbatas. Semua peraga harus memakai masker maupun face shield,” tulis redaksi Banyumaskab.go.id.
Pusaka kebesaran itu salah satunya adalah keris Gajah Endra milik Bupati Pertama Banyumas, Raden Joko Kaiman.
Raden Joko Kaiman kerap disebut sebagai Adipati Mrapat.
Seusai palereman, agenda dilanjutkan dengan pertujunkan Tari Bedayan Sipanji oleh penari Sanggar Seni Graha Mustika Purwokerto.
Acara itu ditutup dengan pemotongan tumpeng.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News