GenPI.co Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mendukung penggunaan sumber energi baru terbarukan atau EBT di sektor industri.
Hal ini demi menekan dampak negatif ketergantungan terhadap energi fosil seperti batubara, minyak bumi dan gas bumi.
Data Dewan Energi Nasional (DEN) pada 2020 menunjukkan bauran energi primer dalam lima tahun terakhir berubah signifikan.
Minyak bumi turun dari 47,1 persen pada 2014 menjadi 33,7 persen pada 2019.
Penurunan diikuti dengan kenaikan EBT dari 5,3 persen pada 2014 menjadi 12,6 persen pada 2019.
“Kami mendukung pengembangan energi baru terbarukan menuju energi hijau. Harapannya, kepada pelaku industri di Jepara juga ikut program ini,” ujar Asisten Administrasi Umum Sekda Jepara, Mudrikatun, dikutip Jepara.go.id, Kamis (17/2).
Tren peningkatan EBT dipengaruhi oleh naiknya kesadaran masyarakat memanfaatkan energi ramah lingkungan.
Vice President Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) PT. Solarion Energi Alam, James Lie, mengatakan EBT merupakan sumber energi yang selalu dan bisa diperbarui misalnya tenaga surya.
Jepara dipandang memiliki potensi yang sangat bagus untuk pengembangan energi surya ini lantaran banyak perusahan besar, termasuk PMA yang berinvestasi di sini.
“Jepara prospeknya bagus. Apalagi perusahaan industri besar mulai tertarik berinvestasi di sini,” ujar dia.
Penggunaan EBT ini, akan menghemat energi listrik hingga 20 persen.
“Mari bertransisi ke energi yang ramah lingkungan. Mudah-mudahan banyak perusahaan besar di Jepara akan menggunakan produk kami,” ajak James Lie.(*).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News