GenPI.co Jateng - Bed occupancy rate atau BOR isolasi pasien Covid-19 di sejumlah RS Kudus di bawah 50 persen.
Pelayanan di rumah sakit difokuskan kepada pasien dengan kondisi berat, rentan, dan memiliki komorbid.
Bupati memastikan kapasitas tempat tidur isolasi ini masih bisa ditambah apabia terjadi lonjakan.
Rendahnya BOR itu lantaran sebagian besar pasien terkonfirmasi Covid-19 menjalani isolasi mandiri atau isolasi terpusat.
“Kebanyakan yang dirawat di sini memang usia rentan atau punya komorbid," kata Hartopo, dikutip Kudusnews.com, Rabu (16/2).
Dia menyebutkan BOR RSUD dr. Loekmono Hadi berada di leel 43 persen, kemudian BOR RS Mardi Rahayu berada di level 25 persen.
RSUD dr. Loekmono Hadi memiliki 87 ruang isolasi terdiri atas 79 ruang isolasi dan 8 ruang ICU Covid-19.
Apabila diperlukan, manajemen RSUD siap menambah kapasitas ruang isolasi hingga 120 unit.
Hartopo memastikan sarana dan prasarana di semua rumah sakit tersedia secara memadai.
Pemerintah siap mengantisipasi apabila terjadi kekurangan APD, obat-obatan, dan lainnya.
Pemkab Kudus juga menggandeng TNI dan Polri untuk memantau pasien yang menjalani isolasi mandiri.
Khusus bagi pasien yang tidak memiliki fasilitas isolasi mandiri yang memadai, akan dibawa ke fasilitas isolasi terpusat.
"Rumah yang digunakan untuk isoman harus representatif yakni harus terpisah dengan anggota keluarga. Kalau tidak terpisah ya isoter ke eks-Akbid," kata Hartopo.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News