GenPI.co Jateng - Angka stunting di Kabupaten mengalami kenaikan selama pandemi Covid-19.
Pada 2021 angka stunting di Kabupaten Blora sebesar 9,23%.
Dinas Kesehatan Blora mencatat angka stunting di Blora pada Februari 2020 mencapai 7,53%.
Selama pandemi angka tersebut naik hingga mencapai 14% pada Februari 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat, mengatakan selama pandemi ini angka stunting di Kabupaten Blora menunjukkan kenaikan.
Menurut dia, kegiatan mengumpulkan orang dihentikan sementara sehingga pemantauan balita kurang optimal.
“Di tahun 2021, terdapat 45 desa/kelurahan prioritas, dari jumlah itu terdiri dari 41 desa, 4 kelurahan. Saat ini persentase stunting di Kabupaten Blora, berada pada 9,23%,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Senin (29/11).
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman, mengakui dalam penanganan stunting tersebut ada beberapa hambatan.
Hambatan ini meliputi cakupan layanan yang belum sesuai target maksimal serta keterbatasan anggaran.
Meskipun demikian, pihaknya menargetkan zero stunting pada lima tahun ke depan di Blora.
“Sebagai gambaran umum di Kabupaten Blora ada 16 kecamatan 295 desa/kelurahan, tentu target 5 tahun ke depan harus ada perubahan. Mulai dari angka bayinya, angka stunting, angka kematian juga bisa kita tekan,” papar dia.
Bupati menambahkan pihaknya meminta organisasi perangkat daerah (OPD) berkoordinasi dengan kecamatan, desa/ kelurahan untuk melakukan pemantauan dan fasilitasi, serta melakukan pendampingan.
Selain itu, koordinasi ini juga meliputi sinkronisasi, penganggaran, serta pengoptimalan dana desa.
“Tolong update, terkait validitas data stunting. Sekarang berapa, capaiannya berapa, larangannya berapa, targetnya apa, ini harus ada kerja sama lintas sektoral. Dengan kerja sama yang baik tentunya, diharapkan Blora bisa zero dari stunting,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News