Polda Jateng Klaim Tak Ada Intimidasi Warga Soal Proyek di Wadas

11 Februari 2022 07:00

GenPI.co Jateng - Polda Jawa Tengah membantah pihaknya mengintimidasi warga terkait proyek penambangan batu andesit untuk material pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, pada Selasa (8/2) lalu.

Polda mengklaim aksi aparat gabungan di lapangan hanya mencoba mendinginkan situasi serta mendampingi tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo yang tengah mengukur lahan warga untuk dibebaskan.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, membantah adanya isu tentang warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, yang dipaksa aparat untuk menandatangani persetujuan penambangan andesit sebagai material pembangunan Bendungan Bener.

BACA JUGA:  Ini Penjelasan Lengkap Ganjar Soal Kasus di Wadas Purworejo

"Tidak ada warga yang diintimidasi untuk dimintai persetujuan atas proyek Bendungan Bener. Proyek Bendungan Bener saat ini sudah berjalan. Wilayah Wadas merupakan area yang digunakan untuk pengambilan bahan andesit. Jadi tidak ada warga yang dipaksa untuk menyetujui proyek bendungan," kata dia, Kamis (10/2).

Iqbal menjelaskan proses yang berjalan saat ini adalah pengukuran lahan, jadi bukan meminta persetujuan warga terkait proyek Bendungan Bener.

BACA JUGA:  Ada Insiden, Mahfud MD Pastikan Pengukuran Tanah di Wadas Lanjut

Dalam hal ini, dia mengecek langsung anggotanya yang bertugas di lapangan.

"Ternyata sama sekali tidak ada. Bisa dicek silang juga pada kepala desa atau camat. Saya yakin jawabannya akan sama," ungkap dia.

BACA JUGA:  BPN Lanjutkan Pengukuran Lahan di Wadas, Ini Klaim Polda Jateng

Menurut dia, aksi aparat hanya mendinginkan suasana serta mendampingi BPN mengukur lahan warga yang setuju untuk dipakai proyek.

Apalagi warga Desa Wadas sudah banyak yang menyetujui lahannya dipakai untuk keperluan penambangan andesit.

Progres terakhir pengukuran lahan, sudah hampir 90%. Sisanya adalah pemilik lahan banyak yang tinggal di luar kota.

Pihaknya juga mengklaim pemilik lahan tidak merasakan teror atau tekanan aparat.

Iqbal menegaskan terdapat warga pro dan kontra terkait pembebasan lahan di Wadas. Tetapi, tidak ada pemaksaan aparat agar warga menyetujui pembangunan proyek Bendungan Bener.

"Oleh karena itu, kami minta publik bijak untuk memilih dan memilah informasi yang beredar di media sosial, terutama untuk masalah pembangunan Bendungan Bener dan permasalahan di Wadas. Banyak yang menyesatkan dan tidak sesuai fakta," imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Desa Wadas, Fahri Setyanto, menjelaskan aktivitas warga berjalan normal pascapenangkapan puluhan warganya pada Selasa (8/2).

"Aktivitas warga normal saja, anak-anak tetap sekolah dan masyarakat yang mayoritas bertani juga pergi ke ladang," jelas dia.(ant) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATENG