GenPI.co Jateng - Perangkat kecamatan dan desa di Kabupaten Kudus dituntut melakukan validasi data terkait sasaran vaksinasi Covid-19.
Validasi data ini penting sehingga diperoleh capaian vaksinasi di wilayah ini tepat sasaran dan datanya valid.
Data tersebut termasuk di dalam data vaksinasi lansia sebagai salah satu syarat penurunan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi level terendah.
“Kadang terjadi selisih data antara yang divaksin dengan data dari desa. Maka dari itu, saya menginstruksikan agar camat meminta kepala desa berkoordinasi dengan ketua RT, door to door untuk memastikan secara langsung kondisi lansia di wilayah setempat. Mungkin saja ada yang sudah pindah tapi masih tercatat tinggal di situ,” kata Bupati Kudus, HM Hartopo, dikutip jatengprov.go.id, Minggu (28/11).
Bupati menjelaskan berbagai cara Pemkab tempuh untuk merampungkan vaksinasi di wilayahnya.
Salah satunya adalah menggunakan metode door to door atau jemput bola khususnya untuk vaksinasi lansia.
Cara ini bisa memudahkan para lansia mendapatkan vaksin lantaran tidak memungkinkan pergi ke lokasi vaksinasi.
Nantinya ada tenaga medis yang datang kemudian mengecek kesehatan lansia tersebut,
Dengan demikian, tenaga medis itu bisa memutuskan apakah lansia itu memiliki komorbid atau pun bisa langsung divaksin.
Di sisi lain, Pemkab Kudus memeroleh bantuan mobil vaksin dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Mobil vaksin ini bisa berkeliling di berbagai wilayah di Kudus untuk melaksanakan vaksinasi.
Pihaknya berharap kolaborasi yang baik tersebut dapat mempercepat herd immunity, serta pemulihan dari masa pandemi.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf yang bersinergi dalam percepatan vaksinasi di Kudus. Program ini sangat bermanfaat untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok,” jelas dia.
Pemkab menargetkan pada akhir 2021, pelaksanaan vaksinasi bisa mencapai 75%, sedangkan untuk lansia mencapai 60%.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News