GenPI.co Jateng - Animo masyarakat Batang beralih ke TV digital masih rendah. Mereka mengeluhkan sosialisasi pemerintah kurang gencar hingga harus berbayar secara bulanan.
Minimnya animonya ini terlihat dari rendahnya pembelian perangkat penunjang TV Digital yakni Set Top Box (STB).
Salah seorang warga Batang, Luqni, mengatakan TV analog lebih disukainya ketimbang TV digital, meski sebenarnya program pemerintah agar beralih ke TV digitalnya dinilai bagus.
“Cuma dari sisi persiapan harus lebih dimaksimalkan sosialisasinya ke warga,” kata dia, dikutip Batangkab.go.id, Jumat (4/2).
Dia berpendapat, pemahaman masyarakat perihal perbedaan TV analog dan digital harus diperkuat.
Saat masyarakat paham, hal ini akan menambah minat mereka terhadap TV digital.
“Yang saya tahu sih televisi digital itu berbayar bulanan. Nah kalau televisi digital yang sekarang ini belum tahu bayar atau tidak,” sambung dia.
Kondisi itulah yang membuat dirinya lebih menyukai TV analog ketimbang digital.
“Nanti sambil berjalan dan menunggu kepastian pemerintah, baru mungkin bisa ganti yang digital pakai STB,” ujar dia.
Pemilik toko elektronik, Nonik mengatakan hingga kini penjualan STB belum bertambah meski pemerintah gencar mengajak masyarakat beralih ke TV digital.
Penjualan STB masih berada di level 3 hingga 5 unit per bulan. STB dijual dengan harga Rp200.000 per unit.
“Saya baru jual STB dari sebulan yang lalu,” kata Nonik.
Dia menjelaskan TV digita memiliki sejumlah kelebihan yakni jangkauan yang luas dan siaran yang beragam.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News