GenPI.co Jateng - Sejumlah tanah kas desa terdampak pembangunan proyek tol Jogja-Bawen.
Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menginventarisasi tanah kas desa yang terkena proyek tol.
Kepala Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Magelang, Adang Atfan Ludhantono, mengatakan pihaknya akan mengambil beberapa langkah setelah usainya konsultasi publik di Magelang.
Adang menjelaskan pihaknya menginventarisasi tanah kas desa. Sebagai contoh, di Kabupaten Magelang, ada 8 desa yang kena.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dispermasdes setempat, khususnya dalam melakukan advokasi terkait aset dan tanah kas desa terdampak.
“Kami juga ada beberapa aset yang kena atau terdampak. Seperti jalan kabupaten. Entah tolnya yang di bawah atau di atas, juga ada dampaknya. Kami sounding ke teman teman untuk menyiapkan ini,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Sabtu (5/2).
Di sisi lain, dalam proses pembangunan tol nanti, saat melangsir material pasti akan menggunakan jalan kabupaten, dan terkena dampaknya.
Pihaknya juga sudah membahas cara mengantisipasinya.
“Karena ruas Yogyakarta-Bawen melewati Jawa Tengah saja ada Temanggung, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang. Harapan kami, (jika) lancar, maka besar harapan kami di tempat lain juga lancar. Kalau terpenggal itu kan tidak optimal,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Desa Losari, Junadi, menjelaskan ada sekitar 7 bidang tanah kas desa terdampak tol Jogja-Bawen.
Pihaknya berusaha membuat pernyataan agar tanah kas desa bisa digunakan proyek jalan tol.
“Pemerintah desa sangat setuju rencana proyek tol akan melintasi Desa Losari. Warga kami setelah mendengarkan sosialisasi semuanya mendukung rencana proyek tol tersebut,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News