GenPI.co Jateng - Warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 Gunung Merapi menanam pohon di kawasan bantaran Sungai Bebeng, Wilayah Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jumat (4/2).
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bencana erupsi Gunung Merapi.
Selain penghijauan warga juga berencana membangun talud permanen di sekitar lokasi.
Kepala Dusun Kemiren, Triyono, mengatakan aksi tanam pohon tersebut dilakukan untuk memperkuat tanggul alami yang selama ini diyakini menjadi pelindung warga dari ancaman awan panas maupun banjir lahar dingin.
"Kegiatan ini hasil rapat warga mengembalikan fungsi tanggul alami yang dirasakan nanti bisa membuat bahaya kalau nanti tidak dikembalikan. Dulu ini tebing tanggul alami untuk (pemukiman) warga," kata dia, dikutip beritamagelang.id, Jumat.
Menurut dia, mengembalikan tanggul alami ini dilakukan dengan penanaman sejumlah bibit pohon sengon di bekas tebing tersebut.
Pada 2018 lalu lokasi penghijauan dijadikan untuk akses pengangkutan material dari aktivitas normalisasi sungai.
Selanjutnya pada 2019 normalisasi sudah selesai sehingga warga berupaya mengembalikan lagi keberadaan fungsi tanggul alami.
Aksi penanaman pohon tersebut sebagai upaya warga sekitar untuk memperkuat tebing sungai Bebeng.
Mereka meyakini tebing ini mampu melindungi warga dari ancaman bahaya dampak erupsi Gunung Merapi, baik dari ancaman luncuran awan panas guguran maupun banjir lahar dingin.
Penanaman pohon ini akan terus dilakukan di bantaran sungai.
Ancaman erupsi Gunung Merapi datang dari sisi barat daya atau tepatnya hulu Sungai Bebeng hingga saat ini.
"Kalau (tebing) tidak dikembalikan lagi (jadi tanggul alami), ketika ada banjir lahar dingin, banjirnya bisa mencapai ke perkampungan warga," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News