Kusta di Jateng Membaik, Ganjar: Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya

01 Februari 2022 09:00

GenPI.co Jateng - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya menanggulangi adanya penyakit kusta.

Sejauh ini, dari 34 kabupaten/ kota di Jawa Tengah, hanya menyisakan Kabupaten Brebes yang masih belum mencapai eliminasi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut Brebes merupakan satu daerah yang menjadi perhatian terkait penanggulangan penyakit kusta.

BACA JUGA:  Mohon Bersabar! Ganjar Segera Terbitkan Aturan Kegiatan Massal

“Kami turun terus. Kami cek masih ada satu kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Brebes untuk didorong. Brebes itu memang gedhe banget dan complicated. Maka, mesti diberikan bantuan dari kelompok masyarakat terutama yang peduli kusta,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Selasa (1/2).

Pihaknya melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan penanggulangan kusta.

BACA JUGA:  Covid-19 di Jateng Naik, Ganjar Imbau Warga Prokes, Do Manuto!

Ini antara lain, pencarian kasus yang lebih intens, komunikasi dengan masyarakat, dan puskesmas untuk mendeteksi secara langsung.

“Pemerintahan sampai level desa serta RT/RW bisa melaporkan kasus. Deteksi dini memang perlu, maka kita butuh memberikan indikator atau gejala awal, sehingga bisa cepat diketahui,” ungkap dia.

BACA JUGA:  Ganjar Beri Peringatan Keras Kontraktor: Perbaiki atau Pidana!

Di sisi lain, stigmatisasi dan diskriminasi terhadap penyintas kusta masih menjadi salah satu kendala dalam penanggulangan kusta.

Berdasarkan data 2019-2021, indikator capaian penanggulangan kusta di Jawa Tengah terus membaik.

Namun, masih butuh peningkatan agar penyakit kusta benar-benar bersih.

Ganjar berharap stigmatisasi dan diskriminasi terhadap penyintas kusta bisa dihilangkan.

Maka dari itu, dibutuhkan rekomendasi atau metodologi untuk memperbaiki.

Misalnya, dalam tracing dan pencarian kasus bisa menggunakan teknologi juga lebih terbuka dengan berbagai media untuk pelaporan, sehingga penyintas mau dan tidak malu untuk melapor.

“Kalau dulu kita mencari dan orang yang dicari tidak mau mengaku. Jauhi penyakitnya bukan orangnya, karena penularan butuh intensitas tinggi, butuh jangka waktu lama dan intensitas ketemu tinggi,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG