GenPI.co Jateng - Kain tenun bikinan warga Seboro, Kebumen, berhasil menembus pasar Bahrain. Selama ini kain tenun banyak dikirim untuk memenuhi permintaan di Bali, Jakarta, Surabaya, dan lainnya.
Di Seboro, Kecamatan Sadang, kain tenun diproduksi oleh 30-an tangan-tangan terampil.
Mereka bekerja di bawah binaan CV Kartinasia Jaya.
“Ini luar biasa keren. Kebumen punya banyak potensi,” kata Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, dikutip Kebumenkab.go.id, Minggu (30/1).
Pemkab Kebumen mendukung pengembangan pengrajin tenun agar lebih maju mulai dari akses permodalan, pelatihan dan pemasaran.
Dia berharap makin besarnya industri tenun Kebumen bisa mengangkat masyarakat Sadang dari kemiskinan.
“Sadang tidak lagi disebut sebagai wilayah kemiskinan ekstrem di Kebumen," ujar dia.
Produksi kain tenun di Seboro bermula dari salah satu warga yang mahir membikin tenun saat tinggal di Jepara.
Warga ini lantas mengembangkan tenun di Kebumen dengan melatih warga sekitar. Kini, ada 30-an pengrajin tenun di Seboro.
Produk yang dihasilkan berupa sarung dan kain bahan tenun. Dalam sehari, seorang pengrajin bisa menghasilkan satu sarung.
Satu sarung dihargai Rp220.000 dan satu meter kain dijual Rp60.000.
Selain sarung, pengrajin juga membuat baju tenun dan aksesoris tenun lainnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News