1.603 Keluarga Miskin Ekstrem Kebumen Perlu Intervensi

26 Januari 2022 16:30

GenPI.co Jateng - Sebanyak 1.603 keluarga miskin ekstrem di Kebumen memerlukan intervensi agar segera terbebas.

Intervensi tidak melulu harus memakai APBD tetapi bisa menggandeng CSR, filantropi hingga Baznas.

“Dengan potensi pendanaan nonpemerintah bisa itu CSR, filantropi, Baznas dan lain sebagainya," kata Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, dikutip Kebumenkab.go.id, Selasa (25/1).

BACA JUGA:  PAPPRI Brebes Kirim Personel ke Semeru Fokus Trauma Healing Anak

Dia mengatakan angka kemiskinan pada 2021 meningkat sebesar 0,24 persen menjadi 17,83 persen.

Angka ini menunjukkan hampir satu dari 5 warga Kebumen adalah orang miskin.

BACA JUGA:  Begini Tren Fesyen 2022, Sederhana dan Kasual

Kondisi inii diperberat dengan kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat yang diikuti dengan kenaikan garis kemiskinan sebesar Rp10.042, atau menjadi Rp390.599.

Data BPS menunjukkan distribusi pengeluaran untuk 40 persen penduduk dengan pendapatan terendah periode 2016-2021 masih fluktuatif.

BACA JUGA:  Mantap! Polres Sukoharjo Gandeng The Park Mall Buka Vaksin Anak

Sementara itu, pada 2021 pendapatan terendah di Kebumen telah memiliki proporsi pendapatan selalu di atas 17 persen.

“Hal ini menunjukan Kebumen memiliki ketimpangan pendapatan rendah," ujar Arif.

Menariknya, dilihat dari jumlah pengangguran terbuka, Kebumen justru berhasil menurunkan dari 6,07 persen menjadi 6,03 pada 2021.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga terus meningkat menjadi 70,05 pda 2021.

"Capaian indikator makro ini sudah seharusnya berdampak pada penurunan angka kemiskinan," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG