GenPI.co Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang meminta kepada Pemprov Jateng untuk mengirim 8.000 liter minyak goreng.
Bantuan itu akan dipakai untuk menggelar operasi pasar menanggapi tingginya harga minyak goreng.
Bupati Batang, Wihaji, mengatakan harga minyak goreng ideal berada di kisaran Rp14.000 per liter.
Namun, kini harga meroket hingga Rp19.500 per liter di pasaran.
Pemkab Batang berupaya mengintervensi agar harga minyak goreng kembali ke posisi semula.
“Penyebab harga kenaikan minyak goreng saya tidak tahu. Namun, harga ini bisa dikembalikan dengan operasi pasar,” kata Wihaji, dikutip Antara, Senin (24/1).
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Batang, Subiyanto, berharap
permohonan bantuan minyak goreng itu disetujui Pemprov Jateng.
Minyak goreng itu akan dipakai untuk menggelar operasi pasar di sejumlah pasar tradisional agar harga kembali stabil.
"Selanjutnya, OP bisa secepatnya digelar di beberapa pasar tradisional," sambung dia.
Dia berpendapat kenaikan harga minyak goreng karena produksi sawit lebih untuk mencukupi kebutuhan ekspor..
Akibatnya, stok untuk produksi dalam negeri menurun.
"Apalagi, kelapa sawit bisa diolah menjadi bio-diesel. Ini, yang memungkinkan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri kekurangan," ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News