Semai Tembakau Lebih Awal, Petani Temanggung Berharap Harga Oke

21 Januari 2022 16:00

GenPI.co Jateng - Petani di lereng Gunung Sindoro menyiapkan persemaian lebih dini supaya tanam tembakau bisa dilakukan sesuai dengan musimnya.

Maka dari itu, mereka mulai menyiapkan lahan persemaian tembakau.

Salah satu petani tembakau asal Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Mardianto, mengatakan persemaian tembakau sangat menentukan musim tanam.

BACA JUGA:  Musim Hujan Makin Esktrem, Mohon Warga Temanggung Waspada DBD

Menurut dia, semakin cepat melakukan penyemaian benih, maka tanam tembakau bisa dilakukan dengan prediksi yang lebih matang.

Usia tembakau siap tanam, yakni antara 40-50 hari.

BACA JUGA:  Ini Lokasi Pemberian Vaksin Booster di Temanggung, Gratis!

Jika di atas usia tersebut nantinya benih tembakau kualitasnya sudah mulai menurun.

“Persiapan ini butuh waktu lebih dari 1 minggu hingga lahan siap digunakan sebagai persemaian tembakau,” kata dia, dikutip temanggungkab.go.id, Jumat (21/1).

BACA JUGA:  Bupati Temanggung Ogah Terburu-Buru PTM 100%, Tujuannya Mulia

Dia menjelaskan dengan rentang waktu tersebut maka, pernyemaian tembakau biasanya dilakukan di akhir Januari atau awal Februari.

Ini terutama bagi petani yang mengolah lahan dengan ketinggian lebih dari 1.700 mdpl.

Usia tembakau di lahan dengan ketinggian tersebut usianya lebih lama jika dibandingkan dengan lahan di bawahnya, apalagi persawahan.

Lahan di ketinggian ini usianya bisa lebih dari 6 bulan baru bisa dipanen.

Sementara lahan yang berada di bawahnya, tembakau bisa dipanen pada usia 4-5 bulan.

Petani lainnya, Burhan, mengaku memang susah mulai mempersiapkan persemaian tembakau dengan harapan ke depan panen raya bisa lebih awal.

Dengan perhitungan ini dia berharap saat panen raya harga jual tembakau masih bagus sehingga mereka tak mengalami kerugian yang banyak seperti panen raya 2021 lalu.

Menurut dia, tahun lalu harga terendah Rp 25.000 dan tertinggi hanya Rp 60.000 per kilogram. Harga itu sangat jauh dari harapan petani.

“Harapan kami harga jauh lebih bagus, 2021 lalu menjadi panen raya terburuk, tembakau hanya terjual dengan harga murah, bahkan di bawah biaya produksi,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG