GenPI.co Jateng - Debit air baku yang dihasilkan Bendungan Logung diprediksi mencapai 200 liter per detik.
Kapasitas ini dinilai mampu mengairi 12.000 sambungan rumah.
Namun, pemanfaatan air baku Bendungan Logung ini baru bisa dimulai pada 2025 dari semula ditargetkan pada 2024.
Sebab, pembangunan instalasi pengolahan air atau water treatment plant (WTP) ditunda.
Pembangunan WTP awalnya akan dibangun pada 2022.
“Namun terjadi penundaan yang dimungkinkan ada refocusing anggaran," kata Direktur Teknik PDAM Kudus Yan Leksmana di Kudus, dikutip Antara, Jumat (21/1).
Akibatnya, pemanfaatan air bendungan yang direncanakan pada 2025 mundur menjadi 2025.
Pembangunan ini dimulai dengan pembuatan bak penampungan berkapasitas 5.000 liter.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyedia Air Baku, Chanif, mengatakan glass tank ini sudah rampung dibangun dengan dana Rp3,1miliar dari APBN.
“Tahun ini, kami melakukan perawatan untuk menjamin bisa berfungsi maksimal,” ujar Chanif.
Berikutnya adalah pembuatan WTP yang sumber dananya dari pemerintah Pusat.
Setelah WTP siap, dibangun lagi dua tangki penampungan air di Desa Honggosoco dan Terban.
Air dari sana dialirkan ke empat kecamatan meliputi Bae, Kota, Jekulo dan Mejobo.
Seluruh instalasi ini membutuhkan biaya hingga Rp180 miliar.
Sebagai informasi, air baku yang dihasilkan Bendungan Logung diprediksi mampu mengairi 12.000 sambungan rumah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News