GenPI.co Jateng - Bupati Temanggung, M Al Khadziq, tak mau terburu-buru memutuskan untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh atau 100%.
Hal ini perlu kecermatan khususnya melihat perkembangan kasus Covid-19 agar PTM berjalan dengan aman.
"Meskipun sudah boleh PTM, tetapi kami tetap mencermati perkembangan Covid-19 tingkat regional Jawa Tengah maupun tingkat nasional," kata dia, Kamis (20/1).
Pemkab Temanggung masih melakukan PTM secara terbatas hingga saat ini.
Menurut dia, pihaknya juga perlu mengamati penyelenggaraan PTM di daerah lain.
Dalam hal ini, apakah daerah tersebut telah melaksanakan PTM 100% dan bagaimana kondisinya.
Bupati tak ingin paling awal, tetapi juga tidak mau paling akhir dalam penerapan PTM 100%ini.
“Kami ingin cermat betul dalam membuka PTM, meskipun kami sadar masyarakat sangat menantikan, tetapi bagi pemerintah unsur kehati-hatian juga sangat penting untuk menjaga keselamatan masyarakat," papar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Agus Sujarwo, mengatakan Pemkab Temanggung belum melaksanakan PTM 100%, meskipun berdasarkan SKB 4 menteri diperkenankan melakukan hal tersebut.
Agus menjelaskan pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Temanggung cakupan vaksinasinya sudah lebih 90%, kemudian untuk anak-anak tingkat SMP semua sudah vaksin.
"Sekarang baru kami kejar vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun atau usia SD yang kini pelaksanaannya sudah mencapai 60%," ungkap dia.
Berdasarkan SKB 4 menteri memang diperkenankan sekolah melaksanakan PTM 100% dengan beberapa kriteria.
Daerah yang sudah PPKM Level 1 dan Level 2 serta capaian vaksinasi masyarakat umum 80% dan lansia 50% termasuk pendidik dan tenaga kependidikan.
Selain itu, sekolah wajib protokol kesehatan pada pelaksanaan PTM, seperti menjaga jarak antarbangku minimal 1 meter. Artinya, sekolah di Temanggung bisa melakukan ini.
“Maka PTM 100% belum bisa dilakukan,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News