GenPI.co Jateng - Para camat di Kebumen sambat kepada Bupati, Arif Sugiyanto, perihal maraknya wartawan bodrek.
Wartawan bodrek alias wartawan gadungan kerap mendatangi para camat sembari mengancam dan memeras.
Mereka biasanya mengaku-ngaku sebagai wartawan melalui whatsapp, lalu mengancam dengan pemberitaan miring.
“Camat ini ada yang mendapat ancaman, dimintai uang dan segala macam melalui pesan WA. Melakukan pressure," kata Arif, dikutip Kebumenkab.go.id, Senin (17/1).
Wartawan bodrek ini mengancam para kepala desa, meminta informasi dan menekan para kades dengan pemberitaan.
“Kalau sudah diancam-ancam gitu bisa dilaporkan ke polisi. Apalagi kalau sampai ada pemerasan. Bisa dilaporkan," sambung Bupati.
Arif meminta para camat dan kades tidak takut kepada wartawan bodrek.
Asalkan, para camat dan kades ini bekerja dengan benar sesuai aturan.
“Sepanjang itu dilakukan jangan pernah takut kepada pihak yang ingin memberikan tekanan," ujar dia,
Dia menjelaskan wartawan yang benar harus jelas media, struktur organisasi, alamat kantor, dan berbadan hukum dan terdaftar di Dewan Pers.
Meski demikian, tak sedikit yang membikin website sendiri, liputan sendiri, dan unggah berita sendiri sepanjang informasi yang disampaikan benar.
“Tapi kalau isi pemberitaan tidak berimbang, hanya digunakan untuk alat memeras, menjatuhkan karakter orang, itu yang tidak boleh,” pesan Arif.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News