GenPI.co Jateng - Gunung Merapi terpantau mengalami 161 gempa guguran pada Sabtu (15/1) pukul 00.00 - 24.00.
Selain gempa guguran, Merapi juga tercatat terjadi gempa lainnya.
“Selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 3 kali gempa hibrida atau fase banyak, 3 kali gempa embusan, 1 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali gempa tektonik,” ujar Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, dikutip jateng.jpnn.com, Senin (17/1).
Hanik menjelaskan pada periode pengamatan itu, tercatat 6 kali guguran lava pijar keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.
Selain itu, dari pengamatan visual terlihat asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang dan tebal dengan ketinggian sekitar 200 meter di atas puncak.
Adapun hasil analisis morfologi pada periode 7 -13 Januari 2022, tidak teramati adanya perubahan yang signifikan.
Hal ini baik terjadi pada kubah lava barat daya maupun kubah tengah Merapi.
Menurut dia, volume kubah lava di barat daya tercatat sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.
Saat ini Merapi masih berstatus level 3 atau siaga.
“Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer (km) ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News