GenPI.co Jateng - Sebuah aki alat pemantau Gunung Sumbing, Temanggung, yang ditanam satu meter raib dicuri orang.
Akibatnya, alat itu tidak bisa dipakai untuk memantau aktivitas kegunungapian Gunung Sumbing.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Sindoro-Sumbing, Warseno, mengatakan alat pemantau Gunung Sumbing itu dipasang pada 30 Agustus 2021. Namun, per 12 Januari 2022, alat ini tidak melaporkan data hasil pemantauan.
Dia pun menunggu hingga esok hari dengan harapan alat bisa kembali bekerja. Namun, hasilnya nihil.
Lantaran tidak juga mengirimkan data hasil pemantauan, dia pun bergegas memeriksa lokasi alat yang dipasang di Stasiun Cedokan Desa Legoksari, Tlogomulyo.
Lokasi stasiun ini berada di sisi timur Gunung Sumbing.
“Pada tanggal 14 Januari 2022 kami mengecek ke lapangan ternyata aki sudah hilang," kata Warseno, dikutip Antara, Minggu (16/1).
Padahal, alat itu disimpan dalam kotak dan ditanam sedalam satu meter.
Namun, saat diperiksa lokasi itu sudah dibongkar dan aki tidak ditemukan.
Warseno menjelaskan ketiadaan aki membuat pemantauan Gunung Sumbing kurang akuta lantaran hanya mengandalkan satu stasiun di Desa Petarangan, Kledung.
“Alat ini sangat penting sebagai referensi atau data utama pada sistem pemantauan gunung api," sambung dia.
Solusinya, dia berencana mengganti aki yang hilang dengan baru agar alat bisa bekerja kembali.
Alat itu akan dipasang dalam kotak beton dan digembok untuk mencegah ha serua terulang kembali.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News