GenPI.co Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan mengusulkan kenaikan kuota elpiji bersubsidi sebesar 10% kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Kenaikan usulan sebanyak itu berarti sekitar 4,8 juta tabung.
Alokasi sekitar 4,8 juta tabung elpiji itu merupakan kuota reguler yang diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat selama 1 tahun.
Kepala Bagian Perekonomian Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, menjelaskan Pemkot mengajujan kuota elpiji bersubsidi kepada Pemerintah Provinsi Jateng sekitar 4,8 juta tabung atau naik 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Kami telah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Jateng, yakni sebanyak 14.497 matrix ton (MT) atau 14.497.000 kilogram (kg) atau naik dibanding sebelumnya sebanyak 13.918 MT,” kata dia, Jumat (14/1).
Bett menjelaskan jumlah tersebut jika dikonversi dalam tabung ukuran 3 kg, maka jumlahnya sekitar 4.832.328 tabung untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama 2022.
Kebutuhan ini mencakup kondisi tertentu seperi hari raya keagamaan dan akhir tahun.
"Pada kondisi tertentu seperti menjelang Ramadan, Lebaran, Natal, dan tahun baru kami selalu ajukan lagi penambahan alokasi elpiji," imbuh dia.
Di sisi lain, sebenarnya di Kota Pekalongan jarang terjadi kasus kelangkaan elpiji bersubidi dalam waktu yang cukup lama.
Hal ini lantaran Pemkot telah mengantisipasi dengan penambahan kuota elpiji gas melon tersebut.
Akan tetapi, kasus yang terjadi adalah terkadang masyarakat panik saat ada isu tertentu yang menyangkut elpiji bersubsidi.
Alhasil, mereka melakukan pembelian panic buying dalam jumlah yang banyak.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News