GenPI.co Jateng - Angka perceraian yang tinggi di Jawa Tengah (Jateng) perlu diatasi salah satunya dengan membikin Bengkel Perkawinan di desa dan kelurahan.
Program ini memfasilitasi konsultasi bagi pasangan suami istri yang berkonflik.
Harapannya dengan konsultasi ini keputusan untuk bercerai sebagai solusi masalah bisa ditekan.
“Di tempat itu masyarakat bisa berkonsultasi terkait masalah yang dihadapi,” kata Kepala Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Jateng, Nur Khoirin, seperti dikutip Antara, Rabu (12/1).
Tak hanya itu, Nur juga mengusulkan agar para calon pengantin mendapatkan bimbingan pranikah yang bersifat komprehensif.
Bimbingan ini meliputi hukum pernikahan, mengenal pasangan, manajamen keuangan keluarga, menyelesaikan konflik keluarga, dan lainnya.
“Bekal pranikah bukan diberikan sekilan sebagai syarat tapi secara menyeluruh,” ujar dia.
Menurut dia, perkawinan tanpa persiapan yang matang membuat keluarga dalam kondisi rapuh lebih-lebih pasangan masih berusia muda.
Berikutnya, tak sekadar edukasi, bimbingan perkawinan juga memberikan keterampilan yang di dalamnya terkandung misi menekan angka stunting.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News