GenPI.co Jateng - Memilah sampah menjadi persoalan yang cukup pelik dalam dalam pengelolaan di level rumah tangga.
Namun, di Banyumas, pemilahan sampah ini terus diperkuat dengan adanya aplikasi Jeknyong.
Seusai dipilih, petugas Jeknyong akan datang ke rumah membeli sampah anorganik warga.
Dari serangkaian kegiatan ini diharapkan volume sampah diangkut ke TPA makin menurun hingga nol.
“Volume sampah yang masuk ke TPA dapat terus ditekan hingga akhirnya di Banyumas tidak ada TPA," kata Bupati Banyumas, Achmad Husein, dikutip Antara, Rabu (12/1).
Dia menjelaskan saat ini pengangkutan sampah ke TPA masih menyisakan volume sebesar 24 truk dari semula 142 truk per hari.
Pengangkutan sampah dari rumah tangga ini akan menggandeng PT Banyumas Investama Jaya (Perseroda).
Sampah yang dibeli meliputi botol plastik bekas, barang bekas dari logam, plastik aluminium foil, bekas permen hingga minyak jelantah.
Pada peluncuran Jeknyong, misalnya sampah plastik yang dibawa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dibeli dengan harga Rp1.500 per kilogram.
Direktur PT Banyumas Investama Jaya (Perseroda), Aditya S. Pramono, mengatakan pembelian sampah tidak dipandang dari segi ekonomi tetapi perubahan perilaku warga.
“Jadi bukan hanya nilai uangnya, melainkan warga di Banyumas peduli dengan sampah masing-masing,” kata Aditya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News