GenPI.co Jateng - Warga Kabupaten Pati diminta untuk mewaspadai populasi nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal ini seiring dengan memasuki musim penghujan yang banyak terdapat genangan air yang kerap menjadi sarang nyamuk penyebab DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia, mengatakan di masa seperti ini masyarakat diminta untuk mengutamakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Akan lebih efektif jika melakukan PSN untuk memberantas nyamuk penyebab demam berdarah. Tapi, saat musim penghujan, masyarakat lebih mengandalkan fogging atau pengasapan,” kata dia, dikutip patikab.go.id, Rabu (12/1).
Aviani menyebut peningkatan pasien penderita DBD terlihat sejak September 2021.
Dinkes Pati mencatat total pasien penderita DBD pada 2021 sejumlah 162 orang dan 3 orang di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Masyarakat Dinkes Pati, Joko Leksono Widodo, berharap agar masyarakat tetap waspada dan bisa melakukan PSN dengan 3M plus.
Di Kabupaten Pati gerakan ini disebut Sikat Wae (Siaga Masyarakat Waspada Aedes Aegypty).
Pertama, menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.
Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum.
Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Ketiga, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis. Barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
“Plusnya adalah bisa dengan cara bergotong-royong dengan masyarakat sekitar untuk membersihkan lingkungan atau memelihara ikan pemakan jentik–jentik nyamuk,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News