GenPI.co Jateng - Orang tua diminta jangan menyembunyikan anaknya yang berkebutuhan khusus alias difabel.
Anak difabel seperti tunanetra, misalnya, harus mendapatkan dukungan dan semangat agar bisa berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya.
Ketua Pertuni Jepara, Marzuki, mengatakan fakta di lapangan menunjukkan masih banyak orang tua yang menyembunyikan anaknya yang berkebutuhan khusus.
Padahal, menjadi seorang berkebutuhan khusus bukanlah pilihan mereka.
Maka, sudah sepatutnya anak-anak ini didorong diberi motivasi agar mampu menjadi pribadi yang mandiri.
“Masih banyak mereka yang tertutup, bahkan disembunyikan keluarganya dari lingkungan. Ini malah kasihan si anak,” kata Marzuki, seperti dikutip Jepara.go.id, Selasa (11/1).
Mengatasi hal tersebut Pertuni Jepara turun gunung ke desa-desa menemukan warga yang berkebutuhan khusus.
Mereka akan diwadahi dalam pertuni agar mendapatkan dukungan antarsesama tunanetra.
Kini, ada 63 anggota tunanetra yang berbagung dengan Pertuni Jepara.
“Kami bergerak ke desa-desa mengajak mereka yang sama seperti kita agar bergerak bersama-sama untuk maju,” ujar dia.
Sekretaris Pertuni Jepara, Hariyanto, mengatakan selama ini masih ada stigma masyarakat kepada tunanetra.
Untuk mengikis stigma ini, perlu edukasi kepada masyarakat bahwa tunanetra bisa mandiri, bukan sebagai peminta-minta.
“Kami juga telah mengikuti edukasi dan pelatihan, seperti pijat. Ini bisa membantu untuk mendapatkan penghasilan,” terang Hariyanto.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News