GenPI.co Jateng - Bupati Batang, Wihaji, menyiapkan sejumlah langkah menangani kejadian tanah longsor di Desa Pranten, Kecamatan Bawang.
Hasil peninjauannya ke lokasi bencana, Wihaji menemukan penanganan material ini terbilang sulit.
Sebab, ada 1,7 juta meter kubik material longsoran dengan luas 2 hektare yang menutup akses jalan dan jembatan.
Dia mengajukan sejumlah langkah solusi untuk mengatasi hal itu dengan mengacu pada rekomendasi Dinas ESDM Jawa Tengah.
Langkah ini misalnya memperbaiki jalan lama dengan menggunakan Dana Desa untuk membuka akses perekonomian dan pendidikan.
“Melihat longsoran agak ngeri juga karena ada potensi longsor susulan jika hujan turun dengan intensitas tinggi,” kata Wihaji, seperti dikutip Batangkab.go.id, Selasa (11/1).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang, Ulul Azmi, mengatakan langkah ini akan dilakukan saat kondisi lokasi memungkinkan.
Saat ini di kawasan itu diprediksi masih terjadi longsoran susulan.
Sebagai langkah mitigasi, dia merekomendasikan agar ditanami pohon tegakan untuk memperkuat tebing.
Sebab, kawasan ini memiliki tanah labil dan kerap longsor sejak dulu.
“Masyarakat yang pernah tinggal di Bukti Sigemplong kini pindah ke Dukuh Rejosari,” kata Azmi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News