Biar Anak Mau Divaksin, Petugas di Karimunjawa Rela Jadi Badut

10 Januari 2022 08:00

GenPI.co Jateng - Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Jepara dimulai di Kecamatan Karimunjawa sejak Kamis (6/1).

Hal ini mengingat capaian vaksinasi Covid-19 dosis 1 di wilayah ini sudah 99,94% dan vaksin lansia telah 97%.

Selain itu, agar anak-anak tak takut divaksin, petugas di lapangan berdandan seperti badut untuk menghibur mereka.

BACA JUGA:  UMKM Jepara Dapat Sertifikat Tanah, Bupati: Jangan Beli Perhiasan

“Saat ini Karimunjawa sudah memulainya, dan akan disusul kecamatan lainnya,” kata Bupati Jepara, Dian Kristiandi, dikutip jatengprov.go.id, Senin (10/1).

Bupati menambahkan dengan percepatan vaksinasi anak ini untuk mendukung pembelajaran tatap muka (PTM).

BACA JUGA:  Adem, Jepara Deklarasi sebagai Kabupaten Kerukunan

Menurut dia, semakin banyak siswa SD yang divaksin Covid-19, maka akan segera terbentuk herd immunity (kekebalan komunal) di lingkungan sekolah, dan PTM dapat berjalan dengan normal.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Karimunjawa, Suhadi, menambahkan target vaksinasi anak di Karimunjawa ini sebanyak lebih dari 1.000 orang.

BACA JUGA:  Geregetan! Petani Jepara Bongkar Jembatan Akses Penambangan Liar

Suhadi menjelaskan vaksinasi anak usia ini dimulai sejak Kamis pekan lalu.

Sasaran pertama vaksinasi di SD Negeri 1 dan 2 Karimunjawa, dengan jumlah 324 anak.

“Dari 324 sasaran, sudah tervaksin sebanyak 224 anak. Siasanya tidak hadir dan tidak lolos untuk skrining dokter. Kami sisir kembali,” papar Suhadi.

Jadwal vaksinasi dilanjutkan di SD Negeri 3, SDN 6, SD Negeri 7, dan 4 Karimunjawa.

Vaksinasi ini melibatkan 2 tim vaksinator dari Puskesmas Karimunjawa.

Selain itu, pihaknya juga menjadwalkan penyuntikan atau vaksinasi di wilayah SD Parang dan Nyamuk yang jaraknya cukup jauh dari Kepulauan Karimunjawa.

Demi memikat anak-anak agar tidak takut untuk disuntik vaksin, petugas di lapangan berdandan seperti badut sekaligus untuk menghibur mereka.

Dengan begitu, mereka akan tertarik dan tidak takut untuk disuntik.

“Biasanya kalau suntik pada takut, bahkan sampai stres atau menimbulkan trauma. Kami berikan alternatif agar anak disuntik tetap senyum bahagia dan lebih sehat,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG