KITB Berisiko Terhadap Lingkungan Pesisir, Begini Mengatasinya

09 Januari 2022 01:00

GenPI.co Jateng - Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) berisiko terhadap kawasan pesisir.

Hal ini perlu strategi agar dampak ini bisa ditekan sehingga risikonya menjadi seminimal mungkin.

Upaya dilakukan dengan mengembangkan konsep KITB yang smart dan sustainable.

BACA JUGA:  Hati-Hati Bunda, Pembelajaran Jarak Jauh Bisa Bikin Anak Obesitas

Smart berarti ada adopsi teknologi tinggi, sedangkan sustainable artinya pengembangannya harus berkelanjutan.

Apa berkelanjutannya? Lingkungannya mesti dijaga,” kata Bupati Batang, Wihaji, seperti dikutip Batangkab.go.id, Jumat (7/1).

BACA JUGA:  Yuk, Naik Perahu di Aliran Air Buatan Zaman Belanda Talang Londo

Dia juga memerintahkan kepada para pengembangan ajar tidak menebangi pohon di kawasan tersebut.

Pengembangan KITB seluas 4.300 hektare ini juga didorong agar lahan yang dipakai untuk industri hanya 40 persen.

BACA JUGA:  Ganjar Minta Rumah Sakit Pakai Alat Kesehatan Bikinan Lokal

Lahan ini merupakan milik PT Perkebunan Nusantara IX di Desa Kedawung, Kecamatan Gringsing.

Pengembangan KITB ini menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) oleh Presiden Joko Widodo.

Kini di kawasan tersebut ada sedikitnya empat tenant mancanegara dengan nilai investasi Rp40 triliun.

“Sekarang masih masa konstruksi, kami belum bisa menilai ketaatannya terhadap lingkungan,” tutur Wihaji.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG