Ibu Muda di Ciamis Tajir Melintir saat jadi AgenBRILink, Punya 2 Kios dan Karyawan

10 Agustus 2023 21:31

GenPI.co Jateng - CIAMIS - Usaha seorang ibu muda bernama Ika Kartika (24 tahun) di Ciamis, Jawa Barat ini bisa menjadi inspirasi.

Ika memutuskan untuk mengambil alih usaha warung kelontong orang tuanya yang ada di Dusun Cukang Padung, Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Ciamis, Jawa Barat.

Ika mengaku tak menyangka bisa menjadi tulang punggung keluarga dan memenuhi kebutuhan ekonominya hanya berada di rumah sambil menjaga warung.

BACA JUGA:  BRI Beri Bantuan Pendidikan Bagi 50 Anak Sepak Bola Berbakat di BRImo Future Garuda

Saat memutuskan menjadi AgenBRILink 2 tahun lalu, kini dirinya bisa mengubah hidup keluarga.

Ika bisa memenuhi kebutuhan keluarga bahkan menyekolahkan adik-adiknya. Ika bergabung menjadi AgenBRILInk pada 2020 karena orang tuanya menolak dengan alasan tidak bisa menggunakan gawai seperti mesin Electronic Data Capture (EDC) dari BRI untuk bertransaksi.

BACA JUGA:  Istimewa, BRI Beri Kejutan 2 Mobil bagi Super AgenBRILink

Kala itu, Ika ditawari oleh Mantri BRI untuk menjadi agenBRILink.

“Awalnya belum mengerti apa itu BRILink. Awalnya menawarkan ke orang tua saya. Tapi orang tua saya gaptek, baru beberapa bulan jadi dialihkan ke saya buat ngelolanya. Alhamdulillah langsung dikasih mesin EDC. Kemudian pindah dari warung orang tua, saya mengontrak kios di dekat alun-alun Panjalu. Tempatnya lebih strategis karena berada di jalan besar”, ujarnya.

BACA JUGA:  Mudah & Suku Bunga Kompetitif, 10 Menit Ajukan Pinjaman dengan BRI Ceria

Ekonomi keluarga yang ditopangnya dari hasil AgenBRILink itu membuatnya sangat bersyukur.

Tak hanya satu kios yang disewanya, Ika kemudian menyewa satu kios lagi untuk menjadi tempat agen keduanya. Ika Kartika juga memiliki satu orang karyawan untuk menjaga kios keduanya.

Dalam sebulan, Ika bahkan mencatat rekor transaksi mencapai 2800 transaksi.Rata-rata dalam sehari, Ika melayani sekitar 20-25 transaksi bahkan sampai 90 transaksi.

“Alhamdulillah sudah punya 2 kios dan punya karyawan 1 orang. Kios satu lagi ada karyawannya kebetulan karyawannya sudah paham betul setelah dikasih training. Kalau kios agen yang satu lagi khusus AgenBRILink saja tidak gabung sama usaha lain,” sambungnya.

Untuk mengelola kedua gerai tersebut Ika pun dibantu sang suami, Asep Ari Kurniawan (26). Dengan sumber daya tersebut, pekerjaannya lebih ringan. Hal itu sangat membantu Ika karena dia pun saat ini harus fokus mengurus anaknya yang masih balita.

“Saya bagian pembukuan takut ada salah transfer, atau lagi gangguan, atau saldo kurang atau saldo berlebih. Karena harus sinkron. Saya bagian pembukuan saja,” katanya.

“Nilai transaksi nasabahnya macam-macam. Kisaran paling kecil itu bisa Rp20.000 seperti untuk keperluan top up Dana. Untuk mayoritas transaksi itu transfer dan tarik tunai kalau saat ini”, lanjutnya merinci.

Menjadi AgenBRILink pun mengatrol usaha warung yang dimilikinya di kios pertama. Ketika nasabah datang untuk mentransfer uang, misalnya, tak jarang yang terdorong berbelanja seperti jajan untuk anak atau membeli barang keperluan sehari-hari.

Kios BRILink miliknya pun menjadi lebih ramai karena para pelanggan warung yang belanja sembako jadi mengetahui bahwa kios Ika melayani jasa keuangan resmi.

Ika pun mengungkapkan kiat suksesnya menjadi AgenBRILink. Menurutnya, yang utama adalah pelayanan dengan sikap ramah. Selain itu, menjadi AgenBRILink jangan ragu untuk membantu dan mengedukasi nasabah. Tak jarang menurutnya nasabah bingung ketika ada masalah layanan jasa keuangan perbankan.
“Kita harus bantu, sekalian edukasi.

Senang kalau bantu orang tua misalnya tidak paham untuk transaksi keuangan. Yang utama lebih ke pelayanan dan admin jangan mahal-mahal. Yang penting lancar,” tuturnya.

Menjadi AgenBRILink pun menurutnya dapat membantu warga sekitar dalam mengakses layanan jasa keuangan. Seperti tempat layanan transfer dan tarik tunai, atau misalnya membayar tagihan listrik yang lebih dekat dengan masyarakat sekitar.

Selain itu, kesuksesan Ika dan suami menjadi AgenBRILink bisa membantu keluarga. “Alhamdulillah bisa bantu keluarga. Bisa bangun rumah sendiri. Membantu menyekolahkan adik karena saya punya 1 adik kandung dan 2 adik ipar. Kami juga bisa ngasih uang bulanan ke orang tua karena dikasih rejeki lebih,” ucapnya bangga.

Di sisi lain, Ika pun punya harapan agar layanan AgenBRILink menjadi lebih baik. Menurutnya fitur layanan AgenBRILink harus diperbanyak. Seperti kerja sama dengan dompet digital untuk memperkuat ekosistem keuangan.

AgenBRILink Buka Akses Layanan Keuangan ke Masyarakat

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa AgenBRILink telah mampu meningkatkan akses masyarakat di berbagai daerah terhadap berbagai layanan keuangan BRI.

Sunarso mengungkap dalam satu tahun (2022) transaksi masyarakat lewat BRILink bisa tembus hingga Rp 1.297 triliun. “Ini jadi angka yang fantastis di tengah proses akselerasi akses produk perbankan di masyarakat daerah, yang jadi fokus penetrasi BRI”, ungkapnya.

Menurut Sunarso, besarnya transaksi yang dilakukan secara semi-konvensional ini terjadi di tengah fokus proses bisnis menuju digitalisasi. Kendati, masyarakat di daerah juga masih banyak yang melakukan transaksi secara konvensional lewat AgenBRILink.

Sunarso menyebut strategi Hybrid Bank atau perpaduan pengembangan digitalisasi di perbankan sambil terus menyediakan layanan konvensional jadi strategi BRI menghadapi era digitalisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG