GenPI.co Jateng - Aset perbankan di Solo Raya mengalami kenaikan sebesar 2,97% secara year on year (yoy).
Kenaikan ini terjadi pada Juni tahun 2023 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2022.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo Eko Yunianto mengatakan kenaikan aset perbankan secara yoy, yakni dari Rp110,916 triliun menjadi Rp114 triliun.
"Aset perbankan ini mengalami pertumbuhan relatif kecil," kata dia, Kamis (3/8).
Eko membeberkan kredit perbankan juga naik sebesar 4,31%, yakni dari Rp100,54 triliun menjadi Rp104,87 triliun secara yoy.
Sedangkan nonperforming loan (NPL) atau kredit macet perbankan mencapai 8,47% atau Rp8,88 triliun.
Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 0,95%, yakni dari Rp91,50 triliun menjadi Rp90,63 triliun.
Selain itu, aset BPR dan BPRS juga mengalami kenaikan secara yoy.
Aset BPR dan BPRS naik sebesar 10,49%, yakni dari Rp10,35 triliun menjadi Rp11,43 triliun.
Hal serupa juga terjadi pada kredit BPR dan BPRS yang naik sebesar 12,48 persen, yakni dari Rp7,7 triliun pada Juni tahun lalu menjadi Rp8,7 triliun.
Namun demikian, berbeda dengan DPK pada BPR dan BPRS yang justru mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,87%.
“DPK dari Rp7,87 triliun pada Juni tahun lalu menjadi Rp8,73 triliun pada bulan yang sama tahun ini," imbuh dia.
Di samping itu, kredit bermasalah BPR dan BPRS sebesar 37,83 persen atau Rp651 juta.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News