GenPI.co Jateng - Warga Sampangan Kota Semarang dihebohkan dengan adanya sejumlah kucing liar yang berliur diduga rabies.
Warga kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran untuk mengevakuasi kucing tersebut.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan sejumlah kucing liar yang ditangkap tidak berpenyakit rabies.
Maka dari itu, masyarakat tidak perlu khawatir.
"Begitu ada laporan kami langsung komunikasi dengan Distan (Dinas Pertanian). Mereka sudah mengambil kucing itu dan ternyata tidak ditemukan rabies," kata Mbak Ita, sapaan akrabnya, Selasa (1/8).
Mbak Ita mengimbau masyarakat yang hewan peliharaannya, mengalami gejala berbeda dengan kesehariannya bisa berkoordinasi dengan Distan Kota Semarang.
Di sisi lain, pihaknya juga meminta Distan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap hewan liar.
"Bisa diperiksakan karena kami kan punya poliklinik hewan (pusat kesehatan hewan) di Gayamsari dan Mijen," imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Distan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur membeberkan kucing-kucing liar yang ditangkap di Sampangan tidak menderita rabies.
Hernowo menjelaskan Distan Kota Semarang segera menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kucing liar tersebut.
Kucing-kucing ini tidak menunjukkan gejala rabies setelah diperiksa.
Adapun gejala rabies, antara lain hewan takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yakni keluarnya air liur yang berlebihan dari mulut binatang tersebut.
Menurut dia, keluarnya air liur berlebihan pada hewan tidak selalu menunjukkan terkena rabies.
Hewan itu bisa saja karena keracunan makanan dan sebagainya.
"Tidak usah panik. Kasus di Gajahmungkur aman. Tidak apa-apa. Dia (kucing) tidak takut sinar, tidak takut air. Tidak menunjukkan gejala-gejala rabies," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News