Model Kejahatan Digital Makin Canggih, Perbankan Jamin Keamanan Data Nasabah

29 Juli 2023 16:00

GenPI.co Jateng - Perbankan menjamin keamanan data nasabah seiring dengan adanya model kejahatan digital di sektor keuangan yang makin canggih.

Hal ini ditegaskan EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn.

Hera menjelaskan perkembangan teknologi membuka pintu bagi modus penipuan yang semakin canggih.

BACA JUGA:  Bank Indonesia Sebut Ekonomi Jawa Tengah Bisa Tumbuh 4,5% hingga 5,3% Tahun Depan

Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir beredar informasi di media sosial terkait fenomena ini.

Ini mulai dari transfer Rp0 dari rekening BCA ke rekening bank lain, tampilan pop up peringatan virus di aplikasi BCA mobile, hingga adanya klaim dari pihak yang memiliki data nasabah dan penawaran akses ke sistem finansial BCA.

BACA JUGA:  Pemprov Jateng Kucurkan Bankeu Rp 1,7 Triliun, Buat Apa Saja?

Hera menegaskan kabar transfer antarbank Rp0 adalah informasi yang tidak benar.

“Adapun informasi yang diklaim sebagai data dari BCA, setelah kami lakukan pengecekan, dapat kami sampaikan bahwa data yang diklaim beredar tersebut berbeda dengan data yang dimiliki oleh BCA,” papar dia, Sabtu (29/7).

BACA JUGA:  Ini Jadwal dan Lokasi Layanan Penukaran Uang Pakai Mobil Kas Keliling Bank Indonesia Jawa Tengah

Di sisi lain, Hera membeberkan aplikasi mobile dan situs myBCA hanya dapat diakses nasabah dengan menggunakan BCA ID dan password yang dibuat dan diketahui oleh nasabah sendiri.

Dalam hal ini, untuk melakukan transaksi finansial di aplikasi mobile myBCA, nasabah harus memasukkan PIN yang hanya diketahui oleh nasabah.

Nasabah harus memasukkan One Time Password (OTP) dari token KeyBCA untuk melakukan transaksi finansial di situs myBCA.

“Kami sampaikan, tidak ada nasabah yang mengalami kerugian finansial di tengah ramainya informasi hoaks dan klaim oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkap dia.

Selain itu, terkait adanya pop up peringatan virus saat mengakses BCA mobile, Hera menegaskan hal ini tidak benar.

Menurut dia, pop up tersebut merupakan alert dari sistem smartphone akibat deteksi aplikasi berbahaya yang ada pada telepon seluler.

BCA juga mengimbau nasabah setia untuk selalu melakukan install aplikasi resmi baik di PlayStore, AppStore atau AppGallery, serta melakukan update software perangkat smartphone terbaru.

Di samping itu, BCA senantiasa melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah.

Sementara itu, Kepala OJK Solo Eko Yunianto mengakui akhir-akhir marak terjadi modus perubahan biaya transfer.

Maka dari itu, dia meminta masyarakat untuk tidak merespons. Selanjutnya, dia meminta masyarakat langsung memblokir ke nomor yang menghubungi.

“Tidak usah direspons dan langsung blokir saja," tutur dia.

Salah satu warga Solo, Septia, mengaku mendapatkan pesan di WhatsApp terkait adanya perubahan biaya transfer antarbank.

“Tiba-tiba dapat WhatsApp nomor biasa, tapi pakai profil bank. Padahal saya tidak ada rekening di bank itu. Ada juga tulisan jika tidak ada konfirmasi dinyatakan setuju dengan tarif...(dst)," jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATENG