GenPI.co Jateng - Warga Jawa Tengah diwanti-wanti untuk tetap bersiap siaga dengan penyakit demam berdarah, meski kasusnya terus turun setiap tahunnya.
Kewaspadaan ini diperlukan mengingat sekarang ini memasuki pancaroba yang rentan terjadi penyakit tersebut.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Jateng, Irma Makiah, mengatakan telah melakukan langkah strategis untuk mewaspadai kondisi ini.
Salah satunya lewat koordinasi dengan Dinas Kesehatan di 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah.
Koordinasi ini demi memantapkan strategi pengendalian penyakit, khususnya penyakit tular vektor dan zoonosis (penyakit yang dibawa oleh hewan).
Dinas Kesehatan Jateng mencatat jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jateng mencapai 2.170 kasus pada Januari - September 2021.
Dari banyak kasus DBD tersebut terjadi 56 kasus berujung kematian.
“Kewaspadaan itu penting walaupun hampir dua tahun terakhir angka kasus penyakit itu turun,” kata dia, jatengprov.go.id, Selasa (22/11).
Irma menjelaskan untuk mencegah penyakit ini, sejumlah langkah preventif perlu dilakukan warga.
Cara-cara ini antara lain, melakukan pola hidup sehat serta penerapan aktivitas 3 M. Ini meliputi menguras, menutup tampungan air, dan mengubur barang yang berpotensi menampung air.
Adapun jika masyarakat menemukan gejala DBD, seperti pusing, nyeri perut, mual, dan demam, maka warga segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat.
“Kalau soal fogging itu ada aturannya. Hubungi Puskesmas, tanyakan apakah fogging itu sudah berizin,” jelas dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News