BMKG: Intensitas Hujan di Jawa Tengah Bagian Selatan dan Pegunungan Tengah Mulai Berkurang

10 Juli 2023 16:00

GenPI.co Jateng - Intensitas hujan di wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng mulai menurun.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan hujan yang terjadi ini  disebabkan suhu permukaan laut khususnya di Laut Jawa masih hangat.

Dengan demikian, kondisi ini masih berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan.

BACA JUGA:  BMKG: Jawa Tengah Bagian Selatan Masuki Puncak Musim Kemarau Juli 2023

"Hari ini (10/7), hujan lebat masih berpotensi terjadi, namun untuk beberapa hari ke depan diprakirakan intensitasnya menurun," kata dia, Senin (10/7).

Teguh menjelaskan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi beberapa hari terakhir dipicu oleh sejumlah faktor.

BACA JUGA:  BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Jawa Tengah

Ini termasuk adanya anomali suhu permukaan laut yang berkisar 0,5 hingga 2,3 derajat celsius.

"Saat sekarang memang sudah memasuki musim kemarau, namun hal itu bukan berarti tidak akan ada hujan sama sekali," papar dia.

BACA JUGA:  BMKG: Waspada Hujan Ringan hingga Lebat di Jawa Tengah Bagian Selatan

Di sisi lain, Teguh menyebut gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di laut selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin-Selasa (10-11/7).

Gelombang setinggi 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.

Sedangkan gelombang tinggi 4-6 meter masuk kategori sangat tinggi berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jabar, Samudra Hindia selatan Jateng, dan Samudra Hindia selatan DIY.

“Kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah tersebut yang berlaku hingga Selasa (11/7) dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut," jelas Teguh.

Menurut dia, gelombang tinggi hingga sangat tinggi ini dipengaruhi pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan yang bergerak dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG