GenPI.co Jateng - Sungai Bengawan Solo tercemar akibat limbah yang terjadi sejak Jumat (16/6).
Akibatnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Solo sempat menghentikan pengolahan air dari Sungai Bengawan Solo.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PDAM Solo, Bayu Tunggul, mengatakan operasional pengolahan air sempat terhenti pada saat itu.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Sebelumnya, terjadi fenomena pladu, yakni ikan di Sungai Bengawan Solo mabuk sehingga muncul di permukaan akibat tercemar limbah.
"Artinya, limbah di Mojolaban belum tertangani. Limbahnya dari UMKM alkohol," kata dia.
Bayu berharap agar DLH Kabupaten Sukoharjo dan DLH Provinsi Jawa Tengah segera bertindak.
Apalagi mengingat sumber air dari Bengawan Solo menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Produksi kami kan 80-90 liter/detik," papar Bayu.
Sementara itu, Supervisor Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi, Mulyono menjelaskan kejadian tersebut terjadi hampir setiap tahun saat musim kemarau.
"Tiap tahun langganan, pas kemarau pasti ada pencemaran. Kemungkinan besar dari anak Sungai Kali Samin. Kalau enggak salah di sana limbah alkohol," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News