Heboh! Tahanan Kasus Pencurian di Banyumas Meninggal, Dianiaya?

05 Juni 2023 18:00

GenPI.co Jateng - Banyumas dihebohkan dengan kematian seorang tahanan berinisial OK (26) yang sedang tersandung kasus pencurian.

Orang tua OK, Jakam, mengaku tidak terima atas kematian anaknya.

Jakam meminta Polresta Banyumas mengusut tuntas kasus kematian anaknya di dalam tahanan.

BACA JUGA:  Alamak! Ada Mobil Masuk Rel Kereta Api di Sumpiuh Banyumas, Kok Bisa?

"Saya tidak terima anak saya meninggal dunia dalam kondisi seperti itu. Saya ingin pelakunya dihukum," kata dia, Senin (5/6).

Penasihat hukum keluarga, Silvia Devi Soembarto, membeberkan kronologi penangkapan terhadap anak kliennya.

BACA JUGA:  Miris! 2 Anak di Banyumas Jadi Korban Prostitusi, Pelakunya Sang Tante

Menurut dia, OK dijemput di rumahnya oleh 6 orang yang mengaku dari kepolisian pada Rabu (17/5) pukul 21.30 WIB.

OK dalam kondisi sehat dan bugar seperti yang terlihat dalam video penangkapan tersebut ketika dijemput.

BACA JUGA:  Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Semarang Diciduk Polisi, Begini Modusnya

"Memang ada bukti video penangkapan. Itu hanya terlihat 3 orang (polisi) saja," papar Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Relawan Jokowi Bersatu (RJB).

Namun demikian, keluarga Jakam tidak mendapatkan surat penangkapan dan baru diberikan 3 hari setelahnya.

"Pada tanggal yang sama juga, ada surat penahanan dengan tanggal yang sama," ungkap dia.

Dalam surat tersebut disebutkan, selama 20 hari ke depan OK tidak boleh dibesuk.

Silvia mengaku pihak keluarga tidak mengetahui keberadaan OK.

Selanjutnya, OK dipulangkan ke rumah keluarga dalam keadaan meninggal dunia pada Jumat (2/6) siang.

"Keluarga pun ingin melihat mayatnya, akhirnya tutup pintu segala macam dan difotokan di rumah duka pada hari itu juga sebelum dikubur," imbuh Silvia.

Berdasarkan informasi dari polisi yang mengantarkan jenazah, OK terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol.

Akibatnya, kadar alkohol dalam tubuhnya tinggi dan ada gagal ginjal.

Di sisi lain, Silvia menegaskan saat kain kafan di tubuh almarhum dibuka, diketahui pada OK banyak terdapat luka seperti di sekitar pinggang, punggung, betis, lutut, dan pergelangan kaki.

"Saya minta usut tuntas dan pelaku harus dihukum. Saya tidak bisa berasumsi siapa pelakunya, tetapi wajib dihukum," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG