GenPI.co Jateng - Kasus HIV di Kabupaten Batang menempati ranking ke-4 di Jawa Tengah.
Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Batang, Muhammad Wahyudi, mengatakan hal ini berdasarkan data 2022.
“Kabupaten Batang berada di bawah Kota Semarang, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Jepara. Penurunan ini karena kesadaran pengidap untuk mengonsumsi ARV makin baik,” kata dia, dikutip ayobatang.com, Jumat (26/5).
Menurut dia, kasus HIV tidak hanya menjangkiti wanita pekerjaan seks (WPS), tapi juga sekarang komunitas Lelaki Seks Lelaki (LSL).
“Tahun 2022 dari 2.605 LSL yang diperiksa, 114 di antaranya pengidap HIV,” imbuh dia.
Maka dari itu, perlu adanya pencegahan dengan mengintensifkan pendidikan kesehatan reproduksi (kespro) di segala jenjang pendidikan.
Hal ini karena fenomena LSL sudah merambah di usia 14 tahun.
“Hasil akhirnya agar pelajar mampu bertanggung jawab alat reproduksinya,” ungkap dia.
Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Batang Budiono mengakui pengenalan pendidikan seksual memang harus diberikan kepada anak sejak awal.
"Anak harus diedukasi area tubuh sensitif yang harus dijaga, jika tidak akan terjadi kesalahpahaman," ungkap Budiono.
Budiono menyebut pengenalan pendidikan seksual bukan pornografi.
Hal ini tergantung sudut pandang dan cara penyampaiannya kepada anak.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News