GenPI.co Jateng - Proyek pembangunan jalur kereta api (KA) ganda Solo Balapan menjadi salah satu kasus dugaan korupsi yang dilakukan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka enggan banyak berkomentar mengenai kasus dugaan korupsi yang terjadi di Kota Solo ini.
Gibran mengaku masih menunggu arahan dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Hal ini lantaran proyek tersebut merupakan proyek dari Pemerintah Pusat.
“Belum ada arahan, nanti saya tunggu arahan,” kata dia, dikutip ayosolo.id, Kamis (13/4).
Seperti diketahui, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I DJKA Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya, terkena Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) di Semarang dan Jakarta pada Selasa (11/4).
Gibran berharap proyek pembangunan jalur KA ganda, elevated rail, maupun viaduk Gilingan tetap berjalan.
"Ya harus jalan terus, ini masih on schedule. Jangan sampai mangkrak dan terdampak (kasus OTT KPK). Nanti saya koordinasi lagi dengan Pak Menteri ya,” papar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad, mengatakan ada 3 proyek fisik DJKA Wilayah Jawa Bagian Tengah sedang dikerjakan di Solo.
Ketiganya adalah pelebaran jalan di persimpangan sebidang Pasar Nongko, viaduk Gilingan, dan elevated rail di Simpang Joglo.
Ketiga proyek tersebut merupakan bagian dari proyek pembangunan jalur ganda KA Solo-Semarang fase 1 (Solo Balapan - Kadipiro - Kalioso).
“Ketiga proyek ini masih berjalan proses pengerjaannya. Untuk elevated rail Simpang Joglo sudah dimulai sejak tahun lalu, kemudian yang di Pasar Nongko dan viaduk Gilingan dimulai tahun ini,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News