GenPI.co Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan angka zero stunting.
Upaya ini dimulai dengan membentuk pendamping keluarga.
Salah satu programnya adalah memberikan pendampingan pranikah pada setiap calon pengantin.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pekalongan, Inggit Soraya, mengatakan pihaknya mendukung program pendampingan pranikah untuk para calon pengantin.
"Alhamdulilah, program pendampingan 3 bulan sebelum menikah atau pranikah kepada para calon pengantin ini diharapkan dapat mencegah stunting dari hulu dan kami sebagai PKK sangat mendukung program dari pemkot ini," kata dia, dikutip pekalongankota.go.id, Selasa (4/1).
Menurut dia, sebagai mediator dan motivator PKK berupaya menggerakkan semua pendampingan dari mulai tenaga kesehatan seperti kader posyandu dan Kader Keluarga Berencana (KB).
Selanjutnya, setelah memberikan pendampingan pada calon pengantin, program pencegahan stunting dilanjutkan ke ibu hamil, ibu pascamelahirkan, dan anak usia 0-5 tahun.
Inggit menjelaskan demi mewujudkan zero stunting di Pekalongan ini memang harus dimulai dari sebelum menikah.
Setelah itu, program bisa dilanjutkan saat ibu hamil kemudian melahirkan.
Berdasarkan data dari BKKBN, Provinsi Jawa Tengah memiliki persentase stunting paling rendah dari provinsi lainnya sudah 20%.
“Mudah-mudahan dengan program dari hulu ini, stunting di kota ini bisa turun lagi dan bisa zero stunting," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News